Sabtu, 26 Oktober 2013

Manfaat manfaat belajar sejarah

Manfaat Belajar Sejarah- Ketika kita mempelajari dan memahami Sejarah, Ada 3 Manfaat secara umum yang akan kita peroleh, diantaranya yaitu :
1.Manfaat edukatif
Manfaat sejarah yang pertama adalah sebagai edukatif atau pelajaran. banyak manusia yang belajar dari sejarah. Belajar dari pengalaman yang pernah dilakukan. Pengalaman tidak hanya terbatas pada pengalaman yang dialaminya sendiri, melainkan juga dari generasi sebelumnya.manusia melalui belajar dari sejarah dapat mengembangkan potensinya. kesalahan pada masa lampau, baik kesalahan sendiri maupun kesalahan orang lain coba dihindari.
Manfaat Belajar Sejarah
Manfaat Belajar Sejarah
Sementara itu, pengalaman yang baik justru harus ditiru dan dikembangkan. Dengan demikian, manusia dalam menjalani kehidupannya tidak berdasarkan coba-coba saja (trial and error), seperti yang dilakukan oleh binatang. Manusia harus berusaha menghindari kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
2.Manfaat Inspiratif
Manfaat sejarah yang kedua adalah sebagai inspiratif. Berbagai kisah sejarah dapat memberikan inspirasi pada pembaca dan pendengarnya. Belajar dari kebangkitan nasional yang dipeloporii oleh bedirinya organisasi perjuangan yang modern  di awal abad ke-20, masyarakat Indonesia sekarang berusaha mengembangkan kebangkitan nasional yang ke2. Pada kebangkitan nasional yang pertama, bangsa indonesia berusaha merebut kemerdekaan yang sekarang ini sudah dirasakan hasilnya.

Untuk mengembangkan dan mempertahankan kemerdekaan, bangsa indonesia ingin melakukan  kebangkitan nasional yang ke-2, dengan bercita-cita mengejar ketertinggalan dari bangsa asing. Bangsa indonesia tidak hanya ingin merdeka, tetapi juga ingin menjadi bangsa yang maju, bangsa yang mampu menyejahterakan rakyatnya. Untuk  itu, bangsa indonesia harus giat menguasai IPTEK  karena melalui IPTEK yang dikuasai, bangsa indonesia berpeluang menjadi bangsa yang maju dan disegani, serta daapat ikut serta menjaga ketertiban dunia.


3.Manfaat Rekreatif
Manfaat sejarah yang ketiga adalah sebagai kegunaan rekreatif. Manfaat sejarah sebagai kisah dapat memberi suatu hiburan yang segar. Melalui penulisan kisah sejarah yang menarik pembaca dapat terhibur. Gaya penulisan yang hidup dan komunikatif dari beberapa sejarawan terasa mampu “menghipnotis” pembaca. Pembaca akan merasa nyaman membaca tulisan dari sejarawan. Konsekuensi rasa senang dan daya taraik penulisan kisah sejarah tersebut membuat pembaca menjadi senang. Membaca menjadi media hiburan dan rekreatif. Membaca telah menjadi bagian dari kesenangan. Membaca telah dirasakan sebagai suatu kebutuhan, yaitu kebutuhan yang untuk rekreatif.

Pembaca dalam mempelajari hasil penulisan sejarah tidak hanya merasa senang  layaknya  membaca novel, tetapi juga dapat berimajiasi ke masa lampau. Disini peran sejarawan  dapat menjadi pemandu (guide). Orang yang ingin  melihat situasi  suatu daerah  di masa lampau  dapat membacanya dari hasil tulisan para sejarawan.


Menurut Robert Jones Shafer (1974) manfaat sejarah adalah sebagai berikut:

1. Memperluas pengalaman-pengalaman manusiawi.

Belajar sejarah sama artinya berdialog dengan masyarakat dan bangsa manapun dan di saat kapan pun. Dari pengalaman sejarah itu orang dapat menimba pengalaman- pengalaman dalam menghadapi dan memecahkan problem-problem kehidupan dalam segala aspeknya seperti politik, ekonomi, sosial dan budaya. Pada dasarnya problem- problem kehidupan manusia hampir sama, yang berbeda adalah detail dan intensitasnya. Cara mengatasi dan memberikan tanggapan terhadap masalah, baik secara intelektual maupun secara emosional, juga tidak terlalu berbeda. Dengan belajar sejarah, karenanya, sikap dan kepribadian seseorang akan menjadi lebih matang.

2. Dengan belajar sejarah akan memungkinkan seseorang untuk dapat memandang sesuatu secara keseluruhan (to see things whole).

Sejarah menawarkan begitu banyak dan bervariasi (the multiplicity or variety) kondisi dan pengalaman manusia. Tidak ada disiplin ilmu yang mampu menyajikan rekaman pengalaman manusia yang begitu menyeluruh, selain sejarah. Agama, filsafat, dan ilmu- ilmu sosial lainnya memberikan sumbangan yang sama, namun hanya sebatas dan menurut cara ilmu itu sendiri. Dimensi keseluruhan dalam sejarah diharapkan akan mampu membangun keutuhan kepribadian manusia.
3. Sejarah memiliki peranan penting dalam pembentukan identitas dan kepribadian bangsa.

Suatu masyarakat atau bangsa tak mungkin akan mengenal siapa diri mereka dan bagaimana mereka menjadi seperti sekarang ini tanpa mengenal sejarah. Sejarah dengan identitas bangsa memiliki hubungan timbal-balik. Akar sejarah yang dalam dan panjang akan memperkokoh eksistensi dan identitas serta kepribadi suatu bangsa. Bangsa itu, karenanya, akan bangga dan mencintai sejarah dan kebudayaannya.

Nugent dalam bukunya Creative Huistory (1967) menjawab pertanyaan mengapa kita perlu mempelajari sejarah dari dua segi,.

1. How can history help us make a living ?

(Bagaimana sejarah itu dapat menolong kita untuk hidup).

2. How can history help us become better person ?

(Bagaimana sejarah itu dapat menolong kita menjadi pribadi yang lebih baik) Sejarah sebagai pengalaman manusia memberikan berbagai alternatif untuk memilih begitu banyak cara hidup (a multitude of ways).

Untuk menjawab pertanyaan tersebut Nugent (1967) mengatakan dengan tegas bahwa :

    ’’Know other peoples, know yourself.’’

Setiap orang adalah produk masyarakat dan masyarakat adalah produk masa lampau, ialah produk sejarah. Dengan mempelajari sejarah kita akan mampu menghindari berbagai kesalahan dan kekurangan masyarakat masa lampau untuk kemudian memperbaiki masa depan.

Jumat, 18 Oktober 2013

Pembagian Zaman berdasarkan Kajian Arkeologis

(Arkeologi: ilmu tentang kehidupan dan kebudayaan zaman kuno berdasarkan benda peninggalannya)

1. Zaman Batu
- alat penunjang hidup dari batu
- daya pikir manusia rendah
a. Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
- 600.000 tahun silam (Kala Pleistocen / Dilluvium)
- nomaden (berpindah-pindah), tergantung kesediaan bahan makanan, terutama binatang buruan
- berburu, mengumpulkan makanan, menangkap ikan


b. Zaman Batu Tengah (Mesolithikum)
- 20.000 tahun silam
- bertempat tinggal tetap: tepi sungai, tepi pantai, gua
- berburu, mengumpulkan makanan, menangkap ikan
- perubahan yang terjadi lebih cepat dari Zaman Batu Tua
- ada pendatang dari Asia, alat yang digunakan ada pengaruh dari Asia



c. Zaman Batu Muda (Neolithikum)
- menghasilkan makanan (food producing)
- dasar peradaban Indonesia sekarang
- bercocok tanam, beternak: masyarakat agraris
- aturan hidup
- pembagian kerja
- alat sudah diasah dan diupam
- tembikar
- tenunan
- mengembangkan kepercayaan terhadap arwah nenek moyang

Kapak Lonjong

d. Zaman Batu Besar (Megalithikum)
- membuat dan meninggalkan kebudayaan yang terbuat dari batu besar
- berkembang sampai zaman perunggu (zaman logam)
- kepercayaan terhadap roh nenek moyang


Menhir

2. Zaman Logam (Zaman Perunggu)
- menggunakan logam untuk membuat berbagai alat
- kemungkinan bijih logam sudah ditemukan pada Zaman Palaeolithikum
- kemampuan melebur bijih logam menjadi lempengan logam terbentuk pada Zaman Neolithikum
- Zaman logam dibagi menjadi : zaman tembaga, zaman perunggu, zaman besi. Di Indonesia tidak ada zaman tembaga.
- Di Indonesia: zaman perunggu dan zaman besi berlangsung bersamaan

Kapak Corong


Nekara dan Moko

Pengertian Sejarah

Secara etimologi, kata sejarah berasal dari bahasa Arab syajarah (syajaratun) artinya pohon. Di Indonesia sejarah dapat berarti silsilah, asal-usul, riwayat, dan jika dibuat skema menyerupai pohon lengkap dengan cabang, ranting, dan daun. Di dalam kata sejarah tersimpan makna pertumbuhan atau silsilah.
Pada masa sekarang ini, untuk kepentingan tertentu kita memerlukan keterangan riwayat hidup. Kata riwayat kurang lebih berarti laporan atau cerita tentang kejadian. Sedangkan kata hikayat (yang dekat dengan kata sejarah), artinya cerita tentang kehidupan, yaitu yang menjadikan manusia sebagai objeknya, disebut juga biografi (bios = hidup, graven = menulis). Jadi, cerita yang berkisar mengenai kehidupan penulis yang ditulis oleh diri sendiri atau pelakunya sendiri disebut autobiografi.
Dalam bahasa Arab kata "kisah" yang umumnya menunjuk ke masa lampau, justru lebih mengandung cerita yang benar-benar terjadi pada masa lampau, yakni sejarah. Di dalam bahasa-bahasa nusantara ada beberapa kata yang kurang lebih mengandung arti sejarah ialah "babad", yang berasal dari bahasa Jawa "tambo", bahasa Minangkabau "tutui teteek", bahasa Roti "pustaka" atau "cerita". Barangkali kata babad ada hubungannya dengan kata "babad" bahasa Jawa dalam arti "memangkas". Hasil pembabadan ialah suasana terang, dengan demikian babad dalam arti sejarah bertugas untuk menerangkan suatu keadaan.
Untuk lebih memahami secara lebih mendalam, maka mari kita simak pengertian sejarah di negara lain. Perkataan sejarah dalam bahasa Belanda ialah geschiedenis (dari kata geschieden = terjadi). Sedangkan dalam bahasa Inggris sejarah disebut history, (berasal dari bahasa Yunani "historia" yang berarti apa yang diketahui dari hasil penyelidikan atau ilmu. Sejarah berarti peristiwa yang terjadi dalam masyarakat manusia di masa lampau.
Selanjutnya, mari kita perhatikan beberapa pendapat mengenai pengertian sejarah yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Dengan penyajian beberapa definisi sejarah dari beberapa ahli, dapat dijadikan bahan perbandingan menuju ke arah pengertian sejarah yang sempurna dan benar, serta memiliki kesadaran sejarah yang mendalam.
Beberapa definisi sejarah yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut.
  1. Roeslan Abdulgani, mengemukakan bahwa sejarah ialah ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-kejadiannya; dengan maksud untuk menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya, untuk dijadikan perbendaharaan-pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan masa sekarang serta arah progres masa depan. Ilmu sejarah ibarat penglihatan tiga dimensi; pertama penglihatan ke masa silam, kedua ke masa sekarang, dan ketiga ke masa yang akan datang. Atau dengan kata lain, dalam penyelidikan masa silam tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan-kenyataan masa sekarang yang sedang dihadapi, dan sedikit banyak tidak dapat kita melepaskan diri dari perspektif masa depan.
  2. Moh. Yamin, SH, memberikan definisi sejarah ialah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan kenyataan.
  3. Thomas Carlyle, memberikan definisi sejarah adalah peristiwa masa lampau yang mempelajari biografi orang-orang terkenal. Mereka, adalah penyelamat pada zamannya. Mereka merupakan orang-orang besar yang pernah dicatat sebagai peletak dasar sejarah.
  4. Herodotus, ahli sejarah pertama dunia berkebangsaan Yunani, yang mendapat julukan: The Father of History atau Bapak Sejarah. Menurut Herodotus sejarah tidak berkembang ke arah depan dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia.
  5. Ibnu Khaldun, mendefinisikan sejarah sebagai catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia, tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa tokoh di atas tidaklah sama dalam hal isi, taraf dan tujuannya. Namun, dapat diambil beberapa unsur pokoknya, yakni adanya peristiwa, kisah, dan ilmu sejarah. Dalam hal ini, R. Moh. Ali menyimpulkan definisi sejarah sebagai berikut.
  1. Sejarah yaitu ilmu yang menyelidiki perkembangan peristiwa dan kejadiankejadian di masa lampau.
  2. Sejarah yaitu kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan manusia, yakni menyangkut perubahan yang nyata di dalam kehidupan manusia.
  3. Sejarah yaitu cerita yang tersusun secara sistematis (teratur dan rapi).
Dari definisi Moh. Ali ini dapat dipahami bahwa sejarah menyangkut seluruh perubahan dan perkembangan kehidupan manusia. Dengan demikian jelas juga bahwa yang mempunyai sejarah hanyalah manusia.